Pidato yang hanya 442 karakter mampu membakar 100.000 orang rakyat
Indonesia untuk mengusir tentara sekutu yang berjumlah lebih dari
30.000 dengan peralatan perang yang canggih.
Bismillahirrahmanirrahim…
Merdeka!!!
Saoedara-saoedara ra’jat djelata di seloeroeh Indonesia,
teroetama, saoedara-saoedara pendoedoek kota Soerabaja. Kita
semoeanja telah mengetahoei bahwa hari ini tentara Inggris
telah menjebarkan pamflet-pamflet jang memberikan soeatoe
antjaman kepada kita semoea. Kita diwadjibkan oentoek dalam
waktoe jang mereka tentoekan, menjerahkan sendjata-sendjata
jang kita reboet dari tentara djepang. Mereka telah minta supaja
kita datang pada mereka itoe dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaja kita semoea datang kepada mereka
itoe dengan membawa bendera poetih tanda menjerah kepada
mereka.
Saoedara-saoedara,
didalam pertempoeran-pertempoeran jang lampaoe, kita
sekalian telah menundjukkan bahwa ra’jat Indonesia di
Soerabaja, pemoeda-pemoeda jang berasal dari Maloekoe,
pemoeda-pemoeda jang berasal dari Soelawesi, pemoedapemoeda
jang berasal dari Poelaoe Bali, pemoeda-pemoeda
jang berasal dari Kalimantan, pemoeda-pemoeda dari seloeroeh
Soematera, pemoeda Atjeh, pemoeda Tapanoeli & seloeroeh
pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini, didalam
pasoekan-pasoekan mereka masing-masing dengan pasoekanpasoekan
ra’jat jang dibentuk di kampoeng-kampoeng, telah
menoenjoekkan satoe pertahanan jang tidak bisa didjebol, telah
menoenjoekkan satoe kekoeatan sehingga mereka itoe terdjepit
di mana-mana Hanja karena taktik jang litjik daripada mereka
itoe.
Saoedara-saoedara
Dengan mendatangkan presiden & pemimpin-pemimpin lainnja
ke Soerabaja ini, maka kita toendoek oentoek menghentikan
pertempoeran. Tetapi pada masa itoe mereka telah
memperkoeat diri, dan setelah koeat sekarang inilah
keadaannja.
Saoedara-saoedara,
Kita semuanja, kita bangsa Indonesia jang ada di Soerabaja ini
akan menerima tantangan tentara Inggris ini. Dan kalaoe
pimpinan tentara Inggris jang ada di Soerabaja ingin
mendengarkan djawaban ra’jat Indonesia, ingin mendengarkan
djawaban seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja
ini. Dengarkanlah ini hai tentara Inggris, ini djawaban ra’jat
Soerabaja, ini djawaban pemoeda Indonesia kepada kaoe
sekalian
Hai tentara Inggris!,
kaoe menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera
poetih takloek kepadamoe, menjuruh kita mengangkat tangan
datang kepadamoe, kaoe menjoeroeh kita membawa sendjatasendjata
jang kita rampas dari djepang oentoek diserahkan
kepadamoe Toentoetan itoe walaoepoen kita tahoe bahwa kaoe
sekalian akan mengantjam kita oentoek menggempoer kita
dengan seloeroeh kekoeatan jang ada, tetapi inilah djawaban
kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai
darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih
mendjadi merah & putih, maka selama itoe tidak akan kita
maoe menjerah kepada siapapoen djuga!
Saoedara-saoedara ra’jat Soerabaja,
siaplah keadaan genting, tetapi saja peringatkan sekali lagi,
djangan moelai menembak, baroe kalaoe kita ditembak, maka
kita akan ganti menjerang mereka itu. Kita toendjoekkan bahwa
kita adalah benar-benar orang jang ingin merdeka. Dan oentoek
kita, saoedara-saoedara, lebih baik kita hantjur leboer daripada
tidak merdeka. Sembojan kita tetap: MERDEKA atau MATI.
Dan kita jakin, saoedara-saoedara, pada akhirnja pastilah
kemenangan akan djatuh ke tangan kita, sebab Allah selaloe
berada di pihak jang benar, pertjajalah saoedara-saoedara,
Toehan akan melindungi kita sekalian, Allahu Akbar..! Allahu
Akbar..! Allahu Akbar…!
MERDEKA!!!
Bismillahirrahmanirrahim…
Merdeka!!!
Saoedara-saoedara ra’jat djelata di seloeroeh Indonesia,
teroetama, saoedara-saoedara pendoedoek kota Soerabaja. Kita
semoeanja telah mengetahoei bahwa hari ini tentara Inggris
telah menjebarkan pamflet-pamflet jang memberikan soeatoe
antjaman kepada kita semoea. Kita diwadjibkan oentoek dalam
waktoe jang mereka tentoekan, menjerahkan sendjata-sendjata
jang kita reboet dari tentara djepang. Mereka telah minta supaja
kita datang pada mereka itoe dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaja kita semoea datang kepada mereka
itoe dengan membawa bendera poetih tanda menjerah kepada
mereka.
Saoedara-saoedara,
didalam pertempoeran-pertempoeran jang lampaoe, kita
sekalian telah menundjukkan bahwa ra’jat Indonesia di
Soerabaja, pemoeda-pemoeda jang berasal dari Maloekoe,
pemoeda-pemoeda jang berasal dari Soelawesi, pemoedapemoeda
jang berasal dari Poelaoe Bali, pemoeda-pemoeda
jang berasal dari Kalimantan, pemoeda-pemoeda dari seloeroeh
Soematera, pemoeda Atjeh, pemoeda Tapanoeli & seloeroeh
pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini, didalam
pasoekan-pasoekan mereka masing-masing dengan pasoekanpasoekan
ra’jat jang dibentuk di kampoeng-kampoeng, telah
menoenjoekkan satoe pertahanan jang tidak bisa didjebol, telah
menoenjoekkan satoe kekoeatan sehingga mereka itoe terdjepit
di mana-mana Hanja karena taktik jang litjik daripada mereka
itoe.
Saoedara-saoedara
Dengan mendatangkan presiden & pemimpin-pemimpin lainnja
ke Soerabaja ini, maka kita toendoek oentoek menghentikan
pertempoeran. Tetapi pada masa itoe mereka telah
memperkoeat diri, dan setelah koeat sekarang inilah
keadaannja.
Saoedara-saoedara,
Kita semuanja, kita bangsa Indonesia jang ada di Soerabaja ini
akan menerima tantangan tentara Inggris ini. Dan kalaoe
pimpinan tentara Inggris jang ada di Soerabaja ingin
mendengarkan djawaban ra’jat Indonesia, ingin mendengarkan
djawaban seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja
ini. Dengarkanlah ini hai tentara Inggris, ini djawaban ra’jat
Soerabaja, ini djawaban pemoeda Indonesia kepada kaoe
sekalian
Hai tentara Inggris!,
kaoe menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera
poetih takloek kepadamoe, menjuruh kita mengangkat tangan
datang kepadamoe, kaoe menjoeroeh kita membawa sendjatasendjata
jang kita rampas dari djepang oentoek diserahkan
kepadamoe Toentoetan itoe walaoepoen kita tahoe bahwa kaoe
sekalian akan mengantjam kita oentoek menggempoer kita
dengan seloeroeh kekoeatan jang ada, tetapi inilah djawaban
kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai
darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih
mendjadi merah & putih, maka selama itoe tidak akan kita
maoe menjerah kepada siapapoen djuga!
Saoedara-saoedara ra’jat Soerabaja,
siaplah keadaan genting, tetapi saja peringatkan sekali lagi,
djangan moelai menembak, baroe kalaoe kita ditembak, maka
kita akan ganti menjerang mereka itu. Kita toendjoekkan bahwa
kita adalah benar-benar orang jang ingin merdeka. Dan oentoek
kita, saoedara-saoedara, lebih baik kita hantjur leboer daripada
tidak merdeka. Sembojan kita tetap: MERDEKA atau MATI.
Dan kita jakin, saoedara-saoedara, pada akhirnja pastilah
kemenangan akan djatuh ke tangan kita, sebab Allah selaloe
berada di pihak jang benar, pertjajalah saoedara-saoedara,
Toehan akan melindungi kita sekalian, Allahu Akbar..! Allahu
Akbar..! Allahu Akbar…!
MERDEKA!!!