Takhtiman Al-Qur'an & Maulid NABI






PROKLAMASI DAN 17 RAMADHAN

”  Sangat istimewa, Hari Proklamasi tahun ini bertepatan dengan 17 Ramadhan, Yaumal Furqan – Hari Pembeda, Hari yang diperingati Muslim Indonesia sebagai  turunnya wahyu pertama Al Qur’an 610 M, dan Hari dimana dua pasukan yang menentukan kebenaran berhadapan, 17 Ramadhan 624 M dalam Perang di Sumur Badar, antara orang beriman dengan musyrik. Sekaligus Hari Proklamasi  17 Agustus 1945, yang jatuh tepat 17 Ramadhan pula. Luar biasa, karena 17 Ramadhan ini direkam dalam Al Qur’an, menggunakan dan dilindungi bahasa kripto 11

Merdeka, ..merdeka! Haha...sorak sorak ..bergembira!! Bergembira semua........:)).

Dipikir-pikir, kebetulan sekali tahun ini peringatan Hari Proklamasi Indonesia bertepatan dengan 17 Ramadhan, hari dimana Muslim Indonesia memperingati turunnya wahyu Al Qur’an. Mengapa bisa begitu?

Ternyata, 66 tahun yang lalu ketika Soekarno dan Hatta mengumumkan hari Kemerdekaan Indonesia memang tepat pada 17 Ramadhan 1945 juga, ketika sebagian besar Muslim sedang melaksanakan saum seperti kita sekarang. Wow....benar-benar kebetulan?

Proklamasi, jaman dulu. Kembali ke masa silam, tahun 1945, hari Kamis. Terjadi perdebatan sengit antara para pemuda Indonesia yang menginginkan kemerdekaan Indonesia diumumkan pada saat itu juga, tanggal 16 Agustus 1945 – memaksakan kehendak - sehingga menculik Bung Karno ke Rengasdengklok - disandera disana. Namun baik Bung Karno maupun Mohamad Hatta tetap menginginkan diumumkan tepat pada 17 Ramadhan harapannya, supaya membawa berkah, yaitu kebetulan juga hari Jum’at. Hari istimewa dikalangan umat Islam. Sembahyangpun 17 rakaat demikian kata Bung Karno di Rangkas dengklok – “saya sudah lama memikirkannya sejak di Saigon”, demikian jawaban Soekarno terhadap wakil pemuda, Sukarni, ketika didesak untuk mengumumkan tanggal 16 Agustus 1945. Tapi menurut pendapat Soekarno, “angka 17 bukan angka sembarangan, itu dari Illahi” (ditulis oleh Lasmijah Hardi). Jadilah, diumumkan Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agusutus 1945, yaitu 17 Ramadhan, hari Jum’at – 66 tahun yang silam. Horeee...!

17 Ramadhan diyakini Muslim Indonesia sebagai turunnya wahyu pertama Al Qur’an, yang terdiri dari 5 ayat pertama surah Al Alaq di gua Hira 610 M. Penetapan ini juga, diumumkan oleh Departemen Agama pada jaman Soekarno – Hatta. Hari yang disebut juga dengan “Yaumal Furqan”, atau Hari Yang membedakan antara kubu yang bathil dengan kubu yang Haq, 17 Ramadhan tahun 624 Masehi, ketika kubu Muhammad saw yang beriman berhadap-hadapan dengan tentara Quraish muysrik dipimpin oleh Abu Jahal (yang menjadi kata ‘jahil’), di lembah dekat sumur Badar – dekat pantai Laut Merah, sebelah Barat Medinah. Siaga – siap bertempur – pasukan yang tidak berimbang. Sekitar tiga ratus mukmin melawan 1000 tentara Quraish penentang risalah Illahi yang telah mengusir Muhammad dari kota kelahirannya Mekkah – baik dengan ancaman penangkapan, penculikkan dan pembunuhan.
Hidup atau mati, kepala Muhammad dihargai 100 unta betina oleh tokoh Quraish (Kalau sekarang, nilainya setara  dengan harga 100 mobil mewah..ya?)

Barangkali banyak yang tidak tahu, cuplikan  peristiwa 17 Ramadhan tersebut direkam dalam surah Al Anfaal (Pampasan Perang) penggalan ayat 41 dan 42.

”……jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad) di Hari FURQAN, yaitu pada Hari bertemunya dua pasukan…..(Al Anfaal, 8:41).

“yaitu ketika kamu berada dipinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh”…….(Al Anfaal, 8:42).

Kitab Mulia Dari segi bahasa, perkataan ‘Nuzul’  berarti menetap di satu tempat atau turun dari tempat yang tinggi – disini langit – atau ruang angkasa diluar Bumi. Kata “anzalna”  maknanya ‘ Kami telah menurunkan” permulaan wahyu Al Qur’an – maksudnya 17 Ramadhan tahun 610 M di Mekkah. Hari pada tanggal 17 Ramadhan juga digunakan sebagai bertemunya dua pasukan di lembah dekat sumur Badar. Memang benar dapat disimpulkan sebagai skenario Allah swt, karena penggalan lanjutan pada ayat 42 telah ditegaskan – “sekiranya kamu mengadakan kesepakatan untuk menentukan hari pertempuran, niscaya kamu berbeda pendapat dalam dalam menentukan hari itu” .
Artinya, bisa saja pertempuran batal,  atau tidak terjadi pada tanggal 17 Ramadhan – hari istimewa – Yaumal Furqan, dimana pada hari itu wahyu Pertama diturunkan dari langit dekat, dibawa Jibril (Gabriel) dan disampaikan kepada orang yang bernama Muhammad, tahun 610 Masehi di Mekkah. Sekaligus pelantikan Muhammad sebagai Rasul Allah.

Bulan Ramadhan juga adalah bulan Al-Quran seperti firman Allah swt dalam ayat Al-Baqarah ayat 185.

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan A-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil“. (Qs, 2:185).

Kembali kata "furqan", pembeda, ditemukan. Dalam ayat diatas, Ramadhan adalah satu-satunya nama Bulan dalam kalendar yang disebutkan dalam Kitab Mulia. Tidak ada , bulan lain yang disebut-sebut. Bulan ini memang istimewa.


Bukti Dalam Kripto.

Sebagai mana pola umum – untuk membuktikan bahwa keterangan tersebut otentik dan solid – Al Qur’an selalu menyertakan kripto, kode khusus yang berhubungan dengan bilangan prima 7, 11 atau 19. Tujuannya untuk menambah keyakinan bagi para pembaca yang beriman.

Perhatikan ya…!
Peristiwa “Yaumal Furqan” yang terjadi pada 17 Ramadhan, direkam dalam surah nomor 8, ayat 41. Diterangkan juga ada 2 (dua) pasukan saling berhadapan di lembah – dekat sumur Badar tepi pantai Laut Merah.

Kita ambil angka-angka penting!

Pertama angka 17, kemudian Ramadhan adalah angka 9 dalam kalendar Islam, kemudian 8 nomor surah, kemudian 41 nomor ayat dan angka 2 dari representasi dua pasukan. Kita akan mendapatkan bilangan kripto 7 digit, yaitu :
1 7 9 8 4 1 2. Disebut kripto karena merupakan bilangan kelipatan 11, atau 1798412 = 11 x  163492! Dibaca dari kanan kekiripun, sama kelipatan 11. Perhatikan.....bilangan tersebut menjadi 2148971 atau 11 x 195361.
Luar biasa bukan?

Kripto 11 ini juga didukung, atau berhubungan dengan fenomena alam di Tata Surya kita, karena perbedaan kalendar Bulan (digunakan Muslim) dengan kalendar Matahari (Internasional), selisihnya juga 11 hari.  Bukan kebetulan jika, 17 Agustus 2011 dengan 17 Agustus 1945 yang jatuh tanggal 17 Ramadhan berbeda 66 tahun juga kelipatan atau 11 x 6.

Tambahan lapis berikutnya, kripto.

Selain kripto 11, kombinasi angka-angka tersebut yang 7 digit, juga merupakan kripto 7, karena merupakan kelipatan bilangan 7.  Tidak percaya? Lihat dibawah ini:
1798412 adalah 7 x 256916.

Variasi lain adalah: 17 (tanggal), 9 (Ramadhan), 8 (Al Anfaal), 41 (nomor ayat) dan 2 (dua pasukan). Jumlahkan: 17+9+8+41+2 = 77 atau 7 x 11.

Ok, cukup sampai sini dulu teman-teman, supaya tidak terlalu rumit.

Inilah kesimpulannya -  17 Ramadhan yang bertepatan dengan 17 Agustus 1945 dan 2011 – hari istimewa bagi orang Indonesia dan Muslim Indonesia. Direkam dalam surah Al Anfaal (Pampasan Perang) nomor urut 8 ayat 41, pertemuan 2 pasukan. Diyakini Soekarno – Hatta akan membawa berkah bagi rakyat Indonesia.Amiin.

Merdeka!

Arifin Mufti
Bandung, West Java

sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150740853795212.